Selasa, 09 Agustus 2011

Siapa menangkap siapa

Eksploitasi penangkapan Nazaruddin. Itulah yang terjadi setelah penangkapan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat. Setidaknya institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Kepala Divisi Humas Mabes Polri Anton Bachrul Alam mengklaim Nazaruddin ditangkap oleh Tim Pemburu Nazaruddin.
"Saya baru tahu jam 08.00 WIB, Pak Kapolri lapor Presiden jam 10.00 WIB tentang tim kita yang ada di sana, bahwa Nazaruddin tertangkap oleh tim dan bekerja sama dengan Interpol," kata Anton.
Padahal jika merujuk informasi dari Duta Besar Kolombia Michael Manufandu Nazaruddin ditangkap oleh polisi khusus Kota Cartagena sekitar pukul 02.00 dinihari waktu setempat. Penangkapan terkait dengan identitas yang dimiliki Nazaruddin.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai penangkapan Nazaruddin lebih faktor nasib sial yang menimpa bekas anggota Komisi III DPR. "Ini yang nangkap kan bukan pemerintah, bukan polisi kita, dan bukan interpol kita. Ini yang nangkap kan polisi lokal, dan itu juga menurut saya karena ketidaksengajaan, bukan karena hal yang terjadi by design," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/8/2011).
Memang tak lama informasi penangkapan Nazaruddin beredar ke publik, partai pendukung pemerintah seperti sejumlah politisi Partai Demokrat tak sungkan memuji prestasi pemerintah dan aparat kepolisian. Pihak lainnya yang memanfaatkan panggung Nazaruddin berasal dari internal Partai Demokrat, masih seputar rivalitas antarkubu.
Seperti pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua yang menilai ada kader Partai Demokrat yang merasa cemas dengan tertangkapnya Nazaruddin. "Wajar kalau ada kader yang cemas dengan tertangkapnya Nazaruddin, khususnya mereka yang disebut Nazaruddin," katanya kepada wartawan, Selasa (9/8/2011).
Max berharap agar Nazaruddin secepatnya dibawa ke Tanah Air. Hal ini untuk memberikan klarifikasi atas tudingannya selama ini. "Selain itu perlu mendapat pengawalan ketat supaya tidak terjadi sesuatu sama dia. Termasuk tas kecil yang katanya dititipkan kepada Dubes Kolombia harus juga diamankan, jangan sampai tercecer isinya apalagi hilang," imbuhnya.
Pernyatan Max Sopacua ini senada dengan Marzuki Alie. Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga bersyukur atas penangkapan Nazaruddin. Dia tidak merasa takut jika Nazaruddin membongkar aib kader Partai Demokrat.  "Kalau saya yang termasuk 'dibersihkan' bagus, dong, jadi partainya bersih," katanya.
Berebut panggung atas tertangkapnya Nazaruddin ini justru kontras dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Sejak informasi penangkapan Nazaruddin di Chartagena, Kolombia, Anas Urbaningrum belum memberikan satu pun pernyataan. Sejumlah jurnalis yang mendatangi kediaman Anas Urbaningrum Selasa (9/8/2011) pagi hingga sore juga tak berhasil mewawancari pria asal Blitar itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar